Pemeriksaan Ekspor Udang dan Isu Radiasi: Apa yang Bisa Dilakukan Petambak?

Beberapa waktu terakhir, ekspor udang Indonesia sempat mendapat perhatian internasional akibat isu radiasi Cesium-137.
Dikutip dari ANTARA (19 Oktober 2025), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyampaikan bahwa pihak Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat memberikan dispensasi terhadap ribuan kontainer udang Indonesia yang sedang dalam perjalanan menuju pelabuhan AS.
Artinya, pengiriman udang dari Indonesia tetap bisa diterima, namun seluruh kontainer tersebut tetap harus melalui proses pemeriksaan menyeluruh. Dengan kata lain, izin perjalanan tidak berarti bebas pemeriksaan.
Bukan Hanya Soal Logistik, Petambak Juga Punya Peran
Isu ini memang bermula dari sisi logistik dan kontainer pengiriman, tapi dampaknya menyentuh seluruh rantai industri udang, termasuk tambak.
Pasar ekspor kini semakin ketat dalam hal keamanan dan mutu produk perikanan. Konsumen luar negeri bukan hanya menilai hasil akhir udang, tetapi juga memperhatikan bagaimana proses budidaya dilakukan: mulai dari sistem air, kebersihan tambak, hingga cara panen dan pengemasan.
Tambak yang tertata dengan baik dan punya sistem manajemen air yang jelas akan lebih mudah memenuhi standar jaminan mutu seperti yang disyaratkan oleh KKP melalui dokumen SMKHP (Sertifikat Mutu Hasil Perikanan) dan praktik Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB).
Langkah-langkah yang mendukung standar itu sebenarnya sudah sering diterapkan dalam sistem tambak modern, termasuk desain drainase, area panen bersih, dan penggunaan material seperti geomembran untuk menjaga kestabilan dasar kolam.
Penjelasan tentang material ini juga bisa dibaca di artikel: Apasih itu Geomembran dan Fungsinya bagi budidaya Tambak Udang ?
Hal yang Bisa Dilakukan Petambak untuk Menjaga Mutu Produksi
Berikut beberapa langkah praktis di tingkat tambak yang sejalan dengan praktik konstruksi dan operasional tambak versi PDM:
1. Sistem Drainase dan Central Drain yang Terarah
Tambak yang dirancang dengan drainase terpusat (central drain) memudahkan pembuangan lumpur dan air sisa budidaya.
Dengan dasar tambak yang miring dan saluran air yang rapi, proses pembersihan menjadi lebih efisien dan kualitas air lebih stabil selama pemeliharaan.
Untuk memahami konsep ini lebih detail, baca juga artikel kami: Apa yang dimaksud Central Drain ?
2. Area Panen yang Bersih dan Efisien
Pisahkan area panen dari jalur kendaraan atau peralatan berat.
Gunakan area dengan permukaan keras (hard floor) agar proses penimbangan dan pemuatan udang lebih higienis.
Konsep ini termasuk dalam pembahasan Desain Tambak Udang Vaname Yang Ideal yang menekankan pentingnya layout panen dan aksesibilitas tambak.
3. Sirkulasi Air Masuk dan Keluar yang Teratur
Pastikan saluran masuk dan keluar air tidak saling berpotongan.
Sistem air yang baik akan menjaga kualitas lingkungan tambak dan mempermudah kontrol saat dilakukan pengujian atau pengambilan sampel air.
Artikel pentingnya IPAL untuk tambak udang menjelaskan bagaimana pengelolaan air dapat mendukung kelestarian lingkungan dan efisiensi tambak.
4. Pengelolaan Area Kerja dan Peralatan
Kebersihan area tambak seperti jalur kendaraan, area pakan, dan titik kincir air harus selalau dijaga.
Perawatan rutin peralatan seperti kincir air dan jembatan anco juga membantu sirkulasi air dan memudahkan proses kerja di tambak.
Baca juga: Fungsi Kincir Air Pada Tambak Udang dan Jembatan Anco, Jenis dan Fungsinya
5. Dokumentasi Kegiatan Tambak
Catatan harian tentang pengisian air, pemberian pakan, dan hasil sampling bukan sekadar administrasi.
Dokumentasi ini penting sebagai bukti konsistensi produksi dan menjadi dasar traceability yang kini menjadi perhatian dalam sistem ekspor.
Membangun Kepercayaan dari Hulu ke Hilir
Pemeriksaan kualitas ekspor udang ini menjadi pengingat penting bahwa mutu dan kepercayaan dimulai dari tambak.
Seperti diberitakan oleh ANTARA pada 19 Oktober 2025 melalui artikel berjudul ‘KKP: Ribuan kontainer udang asal Indonesia boleh masuk AS’, kebijakan pemeriksaan dari FDA masih berjalan hingga saat ini.
Langkah-langkah penguatan di sisi tambak menjadi penting agar setiap rantai produksi udang Indonesia mampu mengikuti perkembangan standar mutu global dengan lebih siap dan transparan.
Penerapan desain tambak yang efisien, bersih, dan mudah dikelola adalah investasi jangka panjang. Bukan hanya untuk hasil panen, tapi juga untuk keberlanjutan lingkungan dan daya saing produk Indonesia.
Bagi Anda yang sedang merencanakan pengembangan atau perbaikan tambak agar lebih efisien dan berkelanjutan, tim PT Prima Dwimitra (PDM) siap membantu memberikan panduan teknis dan konsultasi desain yang disesuaikan dengan kondisi tambak Anda.
Hubungi kami di primadwimitra@gmail.com untuk konsultasi lebih detail.
#EksporUdang #IsuRadiasi #CentralDrain #SMKHP #CBIB #MutuTambak #Geomembran #KincirAir #JembatanAnco #BudidayaUdang #KonstruksiTambak #TambakBerkelanjutan #PrimaDwimitra #UdangIndonesia

2 comments